Sayangilah Kepala Anda
Sering sekali dalam perjalanan saya melihat biker yang menggunakan helm cetok, dan half helm. Yang lebih ironisnya lagi, sudah pake helm cetok namun penggunaannya hanya ditumpangi di atas kepala saja tanpa dikuci/diikat agar tidak terjatuh. Sering juga saya melihat para boncenger khususnya wanita yang berjilbab menggunakan full face helm namun hanya ditumpangi saja di atas kepala, terbayang gak prilaku seperti demikian ini. Sampai saat ini saya masih bingung dengan sikap para pengendara motor yang seperti itu.
Karena bingungnya saya, saya pernah mencoba bertanya sama dengan beberapa orang kenapa sih pake helmnya asal aja, dan kebanyakan alesannya karena gerah dan panas. Lalu pada saat saya mengingatkan untuk memakai helm, mereka bilang "ah.... gak ada polisi ini...santai aja..."
Suatu hari saya menasehatkan kakak perempuan saya untuk membeli helm yang bagus walaupun dia hanya sebagai boncenger, sebab saya tahu dia tiap hari pulang kerja dari kelapa gading dijemput oleh pacarnya. Saya terperanjat karena sikap kakak saya yang membeli helm jenis helm sepeda. Alasannya bentuknya bagus, dan fentialsi udara di helm itu banyak. Memang kebetulan kakak saya memang suka dengan olahraga bersepeda. Pada saat itu saya minta untuk ganti, bahkan saya pengen belikan helm full face, namun dia nggak mau. Pacarnya pun juga sudah menasehati juga tidak mempan. Ya sudah semua risiko harus siap ditanggung.
Suatu hari mendadak saya mendapat informasi, kalau kakak saya masuk rumah sakit karena kecelakaan motor. Motor yang ditumpangi mengalami pecah ban dan motor tergelincir. Saya segera ke rumah sakit, dan ternyata luka terparah ada di bagian wajah yang tidak terlindungi. Dari kejadian itu setelah sembuh kakak saya langsung membeli helm full face.
Dari cerita ini, kenapa yah..demi kesalamatan dan kebaikan kita sendiri seseorang itu harus mengorbankan diri dulu terlebih dahulu. Padahal orang yang mengendaria motor itu rata-rata sudah dewasa.
Dari pengalaman saya berkendara sepeda motor, sudah 3 kali saya mengalami kecelakaan. 1 yang parah dari 3 kecelakaan tersebut. Saya tidak terpikir ada motor mendadak putar balik, sedangkan dibelakangnya adalah saya dalam kecepatan 60-70 km/jam. Tidak bisa saya hindari saya langsung menabraknya dan saya terlempar 4-5 meter. Saya ingat sekali benturan yang terjadi. walaupun tangan saya sudah menahan namun laju badan saya tidak bisa ditahan sehingga bagian wajah saya terbentur ke aspal, dan pembatas jalan. Syukur alhamdulillah saat itu saya menggunakan peralatan safety lengkap, full face helm, jaket touring, sarung tangan full dengan fiber protektor, celana jins dan sepatu.
Dari kejadian ini saya berpikir, andaikan saya menggunkan half helm, pasti dan saya yakin saya masuk rumah sakit. Sebab bagian dagu dan rahang saya tidak terlindungi. Jadi standarisasi safety helm harusnya pada full face helm.
0 comments